Bagaimana Cara Memilih Laptop Untuk Pemrograman?
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih laptop untuk pemrograman:- Kinerja: Untuk menulis kode, kita tidak memerlukan laptop yang kuat. Bahkan, kita bisa menulis seluruh aplikasi pada mesin lama. Namun, pemrograman bukan hanya tentang menulis kode. Ini juga tentang pembuatan prototipe, debugging, pengujian, dan optimalisasi. Semua kegiatan ini akan jauh lebih mudah dilakukan jika kita memiliki perangkat dengan banyak daya pemrosesan, yang berarti mendapatkan minimal 8 GB RAM dan prosesor Intel Core i5 atau yang setara.
- Ukuran layar: Apakah ingin laptop portabel yang dapat dengan mudah dibawa sepanjang hari, atau mencari pengganti desktop? Jika yang pertama, kita harus fokus pada laptop yang tidak memiliki layar lebih besar dari 14 inci. Tentu saja, resolusi juga penting karena layar Full HD 15 inci dapat menampilkan jumlah informasi yang sama dengan layar Full HD 17 inci.
- Kartu grafis: Sebagian besar programmer dapat bekerja tanpa kartu grafis khusus. Belilah laptop dengan kartu grafis khusus jika sedang mengembangkan game atau hanya aplikasi perangkat lunak yang mendapat manfaat dari akselerasi perangkat keras. Kartu grafis juga dapat digunakan untuk melakukan perhitungan tertentu, seperti yang digunakan dalam machine learning.
- Ergonomi: Kita akan menghargai laptop dengan keyboard yang nyaman dan touchpad responsif saat melakukan pengkodean selama 8+ jam. Namun kenyataannya adalah bahwa bahkan laptop kelas atas yang berharga lebih dari 10 juta sering meninggalkan banyak keluhan di bagian ini, jadi jangan hanya menganggap bahwa harga yang mahal sama dengan ergonomi yang sangat baik.
- Daya tahan baterai: Keuntungan terbesar laptop dibandingkan komputer desktop adalah portabilitasnya. Idealnya, kita harus memilih laptop yang dapat membantu melewati hari atau bekerja dengan banyak daya baterai yang tersisa. Perlu diingat bahwa masa pakai baterai berkurang dari waktu ke waktu, sehingga laptop yang awalnya dapat bertahan 8 jam saat masih baru nantinya hanya akan dapat bertahan 4 jam setelah beberapa tahun penggunaan sehari-hari.
Dell XPS 13
Kita tidak akan menemukan laptop 13 inci lain yang lebih cocok untuk pemrograman di daripada Dell XPS 13. Ini juga salah satu dari hanya beberapa laptop dari pabrikan besar yang bisa kita peroleh dengan Linux (Ubuntu) yang sudah diinstal sebelumnya.
Ada banyak hal yang membuat Dell XPS 13 menjadi pilihan yang bagus, diantaranya adalah tampilan InfinityEdge yang jelas. Layar memiliki rasio screen-to-body 80,7% yang mengesankan, memungkinkan layar 13,3” dalam form factor 11 inci. Kecerahan 400-nit dan rasio kontras 1500: 1 membuatnya mudah untuk bekerja di luar bahkan ketika cuaca cerah.
Dell XPS 13 ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-10, dan memiliki penyimpanan solid state drive hingga 2 TB dan memori hingga 16 GB. Kita mungkin berpikir bahwa memiliki begitu banyak kekuatan pemrosesan pada laptop yang begitu kompak akan membuat sulit untuk menjaga suhu tetap terkendali, kecuali kita benar-benar menggunakan laptop berjam-jam, Laptop ini dapat dengan mudah bertahan tanpa bantuan pendingin.
Ketika menjalankan Linux pada Dell XPS 13, dijamin pengalaman yang benar-benar bebas masalah dari sebagian besar distribusi Linux.
Asus ZenBook 14
Asus ZenBook 14 adalah laptop elegan dengan touchpad inovatif dan layar yang nyaris tanpa batas. Laptop ini memiliki bodi aluminium yang memenuhi standar militer MIL-STD-810G yang sangat menuntut keandalan dan daya tahan, sehingga kita dapat yakin bahwa laptop ini bukan hanya barang pajangan mahal yang tidak tahan untuk penggunaan sehari-hari. Layar Full HD 14-inci memiliki rasio screen-to-body sebesar 92%, dan tampilannya sangat mengesankannya.
Layar memiliki lip khusus di bagian bawah, yang secara otomatis akan memiringkan keyboard ke posisi mengetik yang lebih nyaman ketika kita membukanya. Dengan sedikit meninggikan bagian belakang laptop, Asus juga telah berhasil mengoptimalkan pendinginan sistem dan memberikan kinerja audio yang superior.
Keunggulan laptop kompak ini adalah touchpad. Dengan sekali ketukan, bidang sentuh menyala dan berubah menjadi numpad yang berfungsi penuh yang dapat kita gunakan untuk entri data yang cepat. Sayangnya, pengguna Linux belum dapat menikmati fitur keren ini karena belum ada driver yang mendukungnya. Berita baiknya adalah fungsi dasar touchpad itu sendiri berfungsi dengan baik, jadi setidaknya bisa dipakai dulu lah.
Huawei MateBook X Pro
Huawei mungkin dikenal sebagian besar karena smartphone-nya, tetapi MateBook X Pro layak mendapat perhatian semua pengguna yang mencari laptop baru untuk pemrograman. Memiliki fitur display yang benar-benar mengesankan dengan rasio aspek 3: 2, warna 100% sRGB, kecerahan maksimum 450 nits, rasio kontras 1500: 1, dan resolusi 3000 x 2000 yang luar biasa. Layar seperti ini sangat cocok untuk produktivitas karena memungkinkan kita melihat lebih banyak informasi pada saat yang sama dibandingkan dengan layar dengan rasio aspek 16: 9 yang lebih sinematik.
Oya, satu lagi layarnya adalah layar sentuh, memungkinkan kita untuk bernavigasi dengan nyaman. Berkat lapisan anti-sidik jari, noda tidak menjadi masalah besar. Yang juga tidak menjadi masalah adalah kinerja karena Huawei MateBook X Pro hadir dengan prosesor Intel Core generasi ke-8 yang kuat.
Dengan sekali pengisian daya, kita dapat mengharapkan MateBook X Pro bertahan hingga 14 jam saat koding dan hingga 15 jam saat browsing web. Mungkin suntuk selesai koding dan ingin bersantai sebentar, cobalah suara speaker quadnya, yang menghasilkan bass yang dalam, renyah, dan detail yang luar biasa, membuat film dan musik terdengar hebat.
Lenovo ThinkPad X1 Carbon
ThinkPad memiliki reputasi sebagai laptop yang besar dan sama sekali tidak estetis. Berhasil memadukan portabilitas dengan daya tahan dan kinerja, Lenovo menciptakan apa yang hanya dapat digambarkan sebagai laptop impian programmer.
Versi terbaru dari Lenovo ThinkPad X1 Carbon hadir dengan prosesor Intel Core generasi ke-10, hingga 16 GB RAM, dan PCIe SSD hingga 512 GB. Semua model memiliki layar 14 inci, tetapi berbeda dalam hal resolusi dan kecerahan. Model yang paling terjangkau memiliki layar Full HD dengan 400 nits, model teratas memiliki layar 4K dengan 500 nits, dan model di antara mereka memiliki layar 2K hanya dengan 300 nits.
Meskipun Lenovo ThinkPad X1 Carbon memiliki baterai yang cukup besar, layar 4K dapat menghabiskannya dengan cukup cepat, terutama pada kecerahan maksimum. Untungnya, teknologi RapidCharge menyediakan kapasitas 80% hanya setelah satu jam pengisian daya.
Terlepas dari model mana yang diputuskan untuk dibeli, kita akan selalu mendapatkan kamera depan 720p dengan physical privacy shutter dan pembaca sidik jari match-on-chip, yang operasinya diisolasi dari sistem operasi host untuk keamanan tambahan.
Lenovo ThinkPad T480
Lenovo ThinkPad T480 adalah salah satu laptop yang paling sering direkomendasikan untuk pengguna yang tertarik dalam pemrograman. Mengapa? Karena mengutamakan fungsi daripada estetika, meskipun ada banyak pengguna yang menyukai desain utilitariannya.
Lenovo ThinkPad T480 hadir standar dengan teknologi Power Bridge built-in, yang memungkinkan kita menukar baterai dan menggantinya dengan yang terisi penuh saat laptop berjalan. Jika kemampuan menukar baterai tidak terlalu menarik, kita akan mendapatkan baterai 6-sel 72 Whr hingga 29,0 jam di antara pengisian daya.
Seperti yang kita ketahui, laptop Lenovo kelas atas dikenal dengan keyboard yang fantastis, dan Lenovo ThinkPad T480 tidak terkecuali. Koding menggunakan laptop ini adalah pengalaman yang menyenangkan, dan TrackPoint merah yang berada di tengah keyboard akan membantu menjaga posisi mengetik yang optimal. Selain kualitas keyboard, laptop ini juga akan mengesankan dengan pilihan port-portnya, yang mencakup port Intel Thunderbolt 3 yang cepat dan konektor RJ45 Ethernet berukuran penuh.
Google Pixelbook
Google Pixelbook adalah Chromebook terbaik yang pernah dibuat. Sementara Chromebook lain di pasaran sebagian besar cocok untuk pengguna biasa dan penggunaan seperti browsing web dan pengeditan dokumen, Pixelbook memiliki prosesor Intel Core i5 generasi ke-7, RAM 8 GB, dan penyimpanan 128 GB, yang memungkinkannya untuk dengan mudah menangani bahkan lebih banyak tugas yang menuntut kinerja.
Dengan layar 12,3 inci, Google Pixelbook adalah laptop terkecil yang ditampilkan dalam artikel ini, tetapi menggunakan ukurannya yang ringkas memungkinkan kita bekerja dalam empat mode berbeda: laptop, tablet, tent, dan entertainment. Jika berencana untuk sering menggunakan Google Pixelbook dalam mode tablet, pertimbangkan membeli Pixelbook Pen untuk menggambar dan membuat catatan.
Seperti halnya semua Chromebook baru, Chromebook dapat menjalankan aplikasi Sandboxed Linux di samping aplikasi Chrome OS, memungkinkan kita untuk menikmati bagian yang terbaik dari keduanya. Namun sayangnya sampai saat ini pemakain Android Studio belum didukung, termasuk Emulator dan USB debugging, dan hal yang sama berlaku untuk akselerasi perangkat keras. Namun jangan khawatir, Google telah berjanji untuk memperbaiki masalah ini.
EmoticonEmoticon