Rabu, 05 September 2018

5 Langkah Memulai Pengembangan Aplikasi Android Untuk Pemula

Tags



Untuk kalian yang ingin belajar pemrograman android tentu ada satu pertanyaan besar yaitu, Saya harus memulainya dari mana?

Mempelajari kode cukup sulit apalagi kode pemrograman Android itu bisa lebih rumit lagi. Selain harus paham Java, kalian juga perlu menginstal semua perangkat lunak khusus Android dan mempelajari semua sintak unik dari pengembangan aplikasi Android.

Secara umum, membuat aplikasi Android membutuhkan SDK (Software Development Kit), sebuah IDE (Integrated Development Environment) yaitu Android Studio, Java Software Development Kit (JDK) dan perangkat virtual untuk testing aplikasi. Semua ini masih dalam tahapan persiapan, sebelum kalian mulai mencari hal-hal seperti Layanan Google Play, ukuran layar, API level dan seterusnya...

Hanya dengan mengetahui hal-hal yang saya sebutkan di atas saja itu sudah cukup untuk membuat banyak orang kalah sebelum bertanding. Jadi tujuan saya dengan artikel ini, adalah untuk memberikan panduan dengan pendekatan yang mudah dan simpel sehingga nantinya pemula bisa menciptakan aplikasi android dasar... Saya hanya akan menjelaskan hal penting yang harus kalian ketahui saja dan mengabaikan sisanya untuk dikembangkan lebih lanjut.

Langkah 1: Download Android Studio

Ada sebagian bahasa pemrograman yang merekomendasikan penggunaan perangkat lunak yang disebut IDE atau ‘Integrated Development Environment’. Dan pemrograman android adalah salah satunya. IDE standar untuk pengembangan Android adalah Android Studio, yang dirilis oleh Google sendiri.

IDE adalah tool utama tempat kalian nantinya menuliskan kode, menyoroti kode-kode yang salah, menawarkan saran dan memungkinkan menjalankan dan menguji aplikasi. Selain itu ia juga akan membuat file yang dibutuhkan dan menyediakan layout dasar.


Apa yang hebat dari IDE Android Studio ini adalah ia dirancang khusus untuk pemrograman Android (tidak seperti pilihan terpopuler sebelumnya, Eclipse). Jadi ketika kalian mengunduhnya, akan terdapat banyak komponen lain yang dibutuhkan termasuk SDK Android dan Perangkat Virtual Android emulator sebagai alat pengujian aplikasi kalian. Saat instalasi, pastikan membiarkan kotak dicentang untuk mengonfirmasi bahwa kalian menginginkan komponen tambahan ini.

Oke, sekarang Android Studio sudah diunduh dan selesai diinstal. Tapi, jangan jalankan dulu sebelum kalian membaca langkah kedua!

Langkah 2: Menyiapkan Android Studio

Sebelum dapat memulai, kalian juga perlu menginstal Java di komputer untuk menggunakan Android Studio. Secara khusus, kalian akan perlu menginstal Java Development Kit (JDK). Java adalah bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk membangun aplikasi android. JDK diperlukan agar Android Studio dapat menafsirkan dan mengkompilasi kode (kompilasi berarti mengubah sumber kode menjadi sesuatu yang dipahami oleh CPU - kode mesin). Silahkan download Java Development Kit di sini. Cukup unduh dan ikuti petunjuk untuk memasang.

Jika selesai, klik Android Studio untuk menjalankannya. Setelah terbuka, kalian akan disajikan dengan menu untuk memulai atau mengonfigurasi beberapa opsi. Disini semua hal sudah ditangani secara otomatis oleh Android Studio, meskipun begitu cobalah membiasakan diri dengan SDK Manager (Configure> SDK Manager). Opsi ini berisi daftar pembaruan SDK Android agar mendukung versi yang lebih baru, serta mengunduh hal-hal seperti contoh kode atau dukungan untuk Google Glass. Jangan lakukan apapun kecuali ada notice penting dari IDE nya, lihat-lihat saja dulu.


Jadi sampai tahap ini, sebenarnya ada tiga hal utama yang berinteraksi ketika kalian menggunakan Android Studio untuk membuat aplikasi.

  • Android Studionya sendiri, yang merupakan IDE antarmuka untuk pengkodean.
  • Kode yang ditulis di Java, yang kalian pasang beberapa saat yang lalu ...
  • Dan SDK Android yang akan kalian akses melalui kode Java untuk melakukan hal-hal bertipe Android.

Langkah 3: Memulai Proyek Baru

Setelah puas jalan-jalan melihat SDK manager, segera kembalilah ke halaman pertama yang kalian lihat saat pertama kali menjalankan Android Studio. Oke mari kita mulai petualangan pertama membuat aplikasi androidnya!

Masukkan nama yang diinginkan untuk aplikasinya dan 'domain' kalian (nama domain bisa asal saja). Bersama-sama, elemen-elemen ini akan digunakan untuk membuat nama paket aplikasi dengan format berikut:

com.domain.namaaplikasi


Paket tersebut adalah file yang kelak di kemudian hari akan dikompilasi menjadi APK (Android Package File). Nah file APK inilah yang kita tahu adalah instaler khusus untuk aplikasi android dan APK ini juga yang nantinya bisa kalian unggah ke Google Play Store.

Bidang terakhir adalah direktori tempat dimana kalian ingin menyimpan semua file yang berkaitan dengan aplikasinya. Klik Next lagi dan tebak apa ... Opsi lagi masbro! haha
Selanjutnya pilih jenis perangkat apa yang akan dikembangkan dan dalam hal ini kita akan mulai dengan opsi "Phone and Tablet". Pilihan lainnya adalah TV, Wear, dan Glass. Abaikan saja dulu itu, kita akan mulai dengan sesuatu yang lebih mudah untuk memulainya, oke?


Pilihan lain yang harus dibuat pada tahap ini adalah "Minimum SDK". Opsi ini adalah untuk menentukan versi terendah Android yang ingin didukung. Mengapa tidak cukup memasukkan versi Android terbaru di sini? Yah, karena relatif sedikit orang yang benar-benar memiliki versi Android teranyar yang diinstal di perangkatnya. Aplikasi kalian sebisa mungkin bisa mendukung ponsel yang masih menjalankan versi lama tapi masih banyak penggunanya untuk menjangkau khalayak sebanyak mungkin - terutama di luar negeri. Saran saya bisa dimulai dari level API 16 sudah cukup.

Oke next lagi masbro!..Di tahap ini kalian akan diberi opsi untuk memilih bagaimana cara aplikasi kalian akan ditampilkan di awal. Ini akan menjadi tampilan dari apa yang dinamakan sebagai "Activity Module" utama yang pada dasarnya adalah halaman utama aplikasi kalian. Bayangkan ini seperti kalian sedang memilih template. Oke saya kira bagian ini tidak terlalu sulit untuk dipahami.


Ingat, aplikasi dapat memiliki beberapa "activity" yang bertindak seperti halaman terpisah layaknya situs web. Kalian nantinya akan memiliki activity "pengaturan" misalnya dan activity "main". Jadi, activity bukanlah aplikasi per kata, tetapi sekedar satu laman yang berdiri sendiri di dalam aplikasi kalian.

Untuk kali ini, kita akan membuat sesuatu yang sangat sederhana yang hanya menampilkan satu activity dasar. Pilih "Basic Activity". Klik Next lagi, oke ..oke saya paham kekesalan kalian yang gak sabar dari tadi Next melulu, tapi saya jamin deh ini adalah opsi terakhir.

Sekarang pilih nama untuk activity dan nama layout (jika memilih "Basic Activity" kalian juga akan memiliki opsi title dan nama "menu_resource"). Nama activity inilah yang nantinya akan merujuk ke activity di kode kalian, seperti contoh "SettingActivity" adalah activity untuk segala hal yang berkaitan dengan pengaturan dalam aplikasi.

Sementara itu nama layout nantinya akan merujuk ke file yang menentukan tata letak suatu activity. File ini adalah bagian terpisah dari kode namun berjalan bersama dengan kode activity untuk menentukan bagaimana elemen seperti gambar, menu dan font apa yang kalian gunakan. File layout ini sebenarnya bukan Java tetapi XML - atau Extensible Markup Language.


Bagi Mastah dengan latar belakang pengembangan web, XML akan berfungsi layaknya seperti HTML atau style sheet CSS. Semua tindakan user pada elemen-elemen layout di layar, nantinya akan dieksekusi oleh kode Java di activity. Untuk saat ini biarkan saja sebagai "activity_main". Terakhir, pilih nama untuk menu dan title. Title adalah judul yang akan dilihat pengguna di beberapa bagian dari aplikasi. Klik Next ... dan sekarang seperti janji saya, aplikasi kalian sudah bisa nampang dengan segala kenarsisannya!


Tapi aplikasi apaan neh OM! kosong hanya ada seupil tulisan geje... Sudah saya katakan, "semua ini hanya permulaan masbro" banyak-banyak bersabarlah. Lihatlah betapa banyak orang menyerah, kenapa? Kebanyakan pemula maunya cepat-cepat menjadi seorang expert. Saya dulu juga begitu, belajar android maunya langsung koding mau bikin aplikasi ini dan itu. Tetapi jika dasar saja kalian belum betul-betul memahaminya, maka kalian akan tergelincir masuk golongan "bingung pala pusing beib!".

Nah, sekarang kita kembali ke laptop. Sejauh ini kalian sudah melewati tahap pemahaman langkah-langkah dasar berikut ini:

  • Unduh dan pasang Android Studio, pastikan untuk menyertakan SDK Android.
  • Instal Java SDK.
  • Mulai proyek baru dan pilih "Basic Acivity".

Jadi,,ayo semangat wkwkwk.

Langkah 4: Membuat Hal Yang Sebenarnya

Setelah aplikasi terbuka, kalian akan melihat struktur direktori di sebelah kiri dengan semua file dan folder berbeda yang membentuk aplikasi dan gambar ponsel yang menampilkan kalimat ajaib "Hello World!".

Aplikasi simpel yang menampilkan 'Hello World' adalah apa yang paling pertama dibuat oleh pengembang baru ketika mereka belajar memprogram dalam bahasa baru apapun. Kalian memulai belajar PHP, pasti kode program pertamanya adalah "Hello World", begitupun belajar JAVA, PYTHON dll. Bahkan saya sendiri awalnya terkadang kesal juga karena saking banyaknya tutorial Hello World ini bertebaran di internet. Meskipun demikian saya mahfum, pondasi awal adalah awalan yang menentukan. So, ijinkan saya untuk menambah lagi tutorial aplikasi android "Hello world" ini.. haha

Jika memilih "Basic Activity" saat memulai proyek, kalian juga akan melihat file XML kedua yang disebut "content_main.xml". Untuk sebagian besar, keduanya melakukan hal yang sama tetapi "acitvity_main.xml" berisi layout dasar yang dibuat otomatis Android Studio saat kalian memilih "Basic Activity". Hal-hal yang ingin diedit ada di content_main.xml, jadi sekarang coba buka itu.

(Jika belum terbuka, gunakan direktori di sebelah kiri untuk membukanya dengan memilih: app> res> content_main.xml.

LAYOUT

Android Studio tidak menampilkan kode XML itu sendiri melainkan merender tentang bagaimana suatu layout akan muncul di layar ponsel. Layaknya editor visual seperti Dreamweaver untuk desain web.

Kalian juga memiliki banyak opsi yang disebut "widget" di bagian kiri yang dapat ditambahkan ke aplikasi. Jadi misalnya, kalian ingin menambahkan tombol bertuliskan "OK" ke dalam activity, cukup menyeretnya ke layar dan posisikan tepat di bawah "Hello World".

Hal lain yang bisa ditemukan adalah kalian dapat mengklik salah satu elemen ini untuk mengubah teks dan 'ID'. ID adalah tanda pengenal ke setiap elemen (disebut "view") dalam kode Java kalian, sedangkan teks tentu saja tulisan yang ditampilkan kepada pengguna.

Sekarang hapus widget "Hello World" dan lanjutkan ubah teks pada tombol menjadi "Hello?". Demikian juga, ubah "id" pada tombol menjadi "tombol1".

Mari kita mulai menulis program kecil… Perhatikan juga bahwa ketika memilih view, kalian mendapatkan opsi di kanan bawah untuk mengubah warna teks dan ukuran dll. Cobalah sebentar bermain-main dengan variabel-variabelnya jika kalian ingin mengubah tampilan tombol.

Sekarang buka MainActivity.java. Tab ada di bagian atas tetapi jika tab ditutup, cari di bagian: App> Java.

Ini adalah kode yang mendefinisikan perilaku aplikasi kalian. Pada tahap ini, saya hanya akan menambahkan sedikit bagian kode:

JAVA


public void buttonOnClick(View v) {
Button button1 = (Button) v;
((Button) v).setText("Hello!");
}


Posisikan kira-kira tepat di bawah baris pertama yang ditutup dengan "}", tepat sebelum "@Override, Public Boolean". Seharusnya terlihat seperti ini:


Apa artinya kode tadi OM? Gini yah, pada dasarnya, dengan kode "void buttonOnClick" maka hal tersebut akan memprogram suatu tindakan jika seseorang mengklik tombol. Android kemudian akan mencari tombol dengan dengan kode "Button button1 = (Button) v;" dan kemudian melakukan eksekusi mengubah teks.

Ya, ada cara lain kalian dapat melakukan hal yang sama tetapi saya merasa cara seperti ini lebih bagus, simpel dan mudah dimengerti.

Perhatikan juga di bagian atas halaman adalah kata "impor ...". Klik untuk melihat dan memastikan bahwa disitu ada kalimat: "import android.widget.Button;". Meskipun seharusnya muncul dengan sendirinya ketika kalian mengetik "button", tetapi sekedar berjaga-jaga saja jika tidak ada kalian tambahkan sendiri.

Perhatikan ketika mengetikkan baris kode harus diakhiri dengan ";". Ini adalah pemformatan Java dasar dan jika kalian melupakannya, maka akan menimbulkan pesan error!

Sekarang kembali ke content_main.xml dan klik tombolnya. Di sudut kanan adalah tempat semua parameter untuk tombol ini, disini kalian cari opsi bernama "onClick". Klik dan kemudian pilih baris kode "onClick" dari menu drop down. Yang baru kalian lakukan adalah memberitahu Android Studio bahwa kalian ingin mengaitkan bagian kode java dengan tombol yang dibuat.

Sekarang bagian terakhir adalah menjalankan aplikasi yang baru saja kalian buat. Cari tulisan "run" di bagian atas dan kemudian pilih "run app" dari menu dropdown. Oh ya, sebelumnya kalian harus menginstal AVD (Android Virtual Device). Caranya pergi ke: tools > Android > AVD Manager > + Create Virtual Device.



Selanjutnya ikuti langkah-langkah untuk menjalankan emulator. Lagi-lagi bersabarlah, terkadang dan amat sering proses ini butuh waktu lama untuk memuat virtual device androidnya (tergantung kemampuan PC kalian) ... Cara lain adalah koneksikan ponsel android kalian ke PC. Jalankan testing aplikasi langsung di ponsel android adalah cara lain jika menjalankan emulator virtual device terlalu membebani PC.

Langkah 5: Cara Untuk Menjadi Lebih Baik Dalam Pemrograman Aplikasi Android

Oke, saat ini aplikasi yang kalian buat dengan susah payah bermandikan keringat dan air mata masih jauh panggang dari api untuk layak dikatakan sebagai aplikasi android. Motivasi saya mengajak kalian melewati tahapan melelahkan di atas adalah mengajarkan dasar-dasar pemrograman android.

Jadi selanjutnya bagaimana OM? Masih banyak lagi yang harus dipelajari: kalian masih belum melihat Android Manifest, belum membahas tentang "private keysign" dan bahkan belum mempelajari apa yang dinamakan dengan "Android app lifecycle". Selain itu kalian juga pasti akan menghadapi permasalahan dengan dukungan terhadap berbagai ukuran layar dan sebagainya...

Tetapi yang lebih penting saat ini adalah cobalah hanya bermain-main dengan kode dan mencoba berbagai hal. Di hari pertama kalian berkenalan dengan pemrograman android, janganlah dulu punya pikiran "aku mau buat aplikasi ini dan itu". Sebaliknya, fokuslah untuk membuat sesuatu yang sederhana, simpel dan kemudian dari situ kembangkan. Coba ubah tata letak teks dan coba tambahkan lebih banyak tombol dan lebih banyak logic code untuk membuat aplikasi yang benar-benar berguna.

Demikian juga, cobalah beberapa contoh kode yang tersedia di Android Studio. Pelajari cara kerjanya, cobalah mengubah kode dan bereksperimen. Jangan panik! jika ada sesuatu yang salah, maka pesan kesalahan akan muncul. Cermati petunjuk kesalahannya, lalu sebisanya pecahkan problem kasalahannya. Saya kira jika kalian telaten menggunakan teknik belajar pemrograman android seperti ini, yakin deh lama-lama juga akan terbiasa dengan baris kodingnya. Kenapa saya yakin, karena sudah mengalaminya tentu saja. Kita semua disini belajar bersama, tentunya dengan cara yang kita bisa namun hasil akhirnya adalah poin utamanya. Ok Mas dan Mbak Bro.. Ayo semangat!, kurang lebihnya saya minta maaf jika penjelasannya masih ada kekurangan di sana sini.


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)